Milan - Penggemar Liga Italia meratap. Satu per satu bintangnya meninggalkan hingar bingar Serie A.
"Mamma mia," begitu sebut ESPN. "Satu per satu bintang meninggalkan Serie A. Setelah Andry Shevchenko, kini Kaka."
Keprihatinan juga dilontarkan legenda sepakbola Italia, Paolo Rossi. Pahlawan Italia di Piala Dunia 1982 ini yakin bahwa Milanisti alias tifosi Milan akan sangat kecewa oleh penjualan Ricardo Kaka ke Real Madrid.
Rossi juga menyebut bahwa sepakbola Italia tak bisa mengimbangi kemampuan membeli pemain dari Liga Inggris dan Spanyol. Tapi, ia menggarisbawahi bahwa keputusan pemain Brasil itu pergi ke Los Merengues sebenarnya tinggal menunggu waktu saja.
"Itu bukan hal baru. Kami telah mengetahui sebulan sebelumnya. Dan kini akan menjadi hari-hari menyedihkan buat Milanisti," kata Rossi kepada Sky Sport Italia.
"Kaka jadi salah satu pemain terbaik di dunia saat ini. Ia selalu mampu memberikan perbedaan. Anda pasti takkan bisa mengerti keputusannya meniggalkan klub setelah enam tahun dan dengan berbagai gelar di sana," lanjut Rossi.
Rossi meyakini meski Milan mendapatkan dana tunai jutaan euro, itu justru jadi kehilangan buat Liga Italia. "Ini kekalahan buat sepakbola Italia. Pasalnya, pemain macam Kaka akan membuat liga lain menjadi lebih kaya."
"Negara lain akan mendapatkan lebih banyak keuntungan. Kami ingin menyaksikan pemain terbaik di Italia. Tapi, kami harus melawan Liga Inggris dan Spanyol. Mereka memaksa kami menyaksikan pemain terbaik di liga mereka," tutup Rossi.
Sebelum Kaka, AC Milan dan Liga Italia juga kehilangan Andriy Shevchenko ke Chelsea pada 2006. Meski kini Sheva dikembalikan ke Milan dengan status pinjaman, ketajaman striker Ukraina ini telah jauh berkurang.
CLOCK
MY PROFIL
MY RECENT POST
LAST AND NEXT MATCH
TOP SKOR SERIE A 09/10
TEAM SERIE A 09/10
KOMENTAR ANDA
PENGIKUT
MY FACEBOOK
DAFTAR TAMU
10 Juni 2009
Rossi : Penjualan Kaka Kekalahan Buat Sepakbola Italia
Diposting oleh Uphank Milanisti di 2:06:00 AM
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
SEARCH
HIT COUNTER
SKUAD AC MILAN 11/12
LABELS
Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani
0 komentar:
Posting Komentar