Milan - Menghitung laga derby di Italia terbilang sulit, namun hanya beberapa yang patut mencuri perhatian. Sebut saja Derby della Capitale, alias duel dua tim ibukota, AS Roma kontra Lazio, lalu Derby d'Italia yang mempertemukan Juventus dengan dua klub asal Milan, baik Inter maupun AC Milan.
Dan yang paling terkenal adalah Derby della Madonnina. Dinilai paling terkenal karena banyak drama, rivalitas dan sisi historis yang kerap mencuri perhatian.
Tidak ada yang tahu pasti kapan rivalitas kedua tim ini dimulai, namun banyak yang menduga perseteruan Milan dan Inter dimulai ketika Nerrazzurri berdiri di tahun 1908. Banyak yang mengklaim Inter adalah klubnya kaum borjuis, sementara Milan adalah timnya para pekerja.
Tapi itu dulu. Ketika sepakbola sudah beralih menjadi lahan bisnis seperti sekarang ini, secara nyata, baik Inter maupun Milan sudah menjadi milik kaum berduit. Walau demikian, pandangan seperti di atas masih begitu kental terasa, yang berimbas pada ketatnya rivalitas kedua tim, baik bagi pihak klub maupun kelompok tifosi masing-masing klub.
Untuk hasil pertandingan, yang paling mencolok kala Milan menumbangkan Inter 8-1 pada 3 Maret 1918. Karena kentalnya sebutan Inter sebagai tim borjuis, skor tersebut pun kerap dikenang sebagai hasil terburuk yang dipetik Inter dalam Derby della Madonnina.
Seiring perkembangan zaman, rivalitas kedua tim makin menjadi. Di era terbuka ini misalnya, banyak drama mengiringi duel kedua tim. Yang paling terkenal adalah ketika kedua tim beraksi di perempat-final Liga Champions musim 2004/05.
Hujan kembang api dan benda keras lain yang dilemparkan fans Inter ke lapangan mengenai bahu Dida di menit 74, di mana saat itu Milan dalam posisi memimpin 1-0 lewat gol Andriy Shevchenko. Sejurus kemudian, wasit asal Jerman Markus Merk menghentikan pertandingan dan memberikan kemenangan untuk Milan karena insiden tersebut.
Adapun Inter dikenai sanksi €200.000 oleh UEFA karena tindakan yang dilakukan oleh suporternya itu dan harus menjalani empat laga Liga Champions mereka di musim berikutnya tanpa penonton.
Untuk musim ini, sudah diyakini bakal banyak drama terjadi, baik sebelum hingga setelah pertandingan. Faktor Jose Mourinho sebagai pelatih Inter yang kerap memunculkan kontroversi dalam pernyataannya banyak diindikasikan akan memanaskan situasi.
Pertemuan terakhir kedua tim cukup menyakitkan bagi kubu Milan. Pada awal musim, tepatnya 29 Agustus 2009, Inter menghabisi rival sekotanya itu dengan skor telak 4-0. Tentunya Rossoneri ingin balas dendam, apalagi di saat performa tim belakangan ini justru meningkat tajam.
Secara keseluruhan, dari 271 pertemuan di berbagai even, baik itu yang resmi atau hanya sekelas persahabatan, Milan masih unggul atas Inter dalam head-to-head. Milan memenangi 106 laga, dan 72 partai berakhir seri. Sisanya (93 laga) menjadi milik Inter. Milan juga lebih produktif dalam menjebol gawang Inter dengan perbandingan total 430-402.
Dengan legendarisnya derby ini, patut ditunggu ketika kedua klub akan berduel pada akhir pekan nanti. Jadi, Kita tunggu saja.
CLOCK
MY PROFIL
MY RECENT POST
LAST AND NEXT MATCH
TOP SKOR SERIE A 09/10
TEAM SERIE A 09/10
KOMENTAR ANDA
PENGIKUT
MY FACEBOOK
DAFTAR TAMU
19 Januari 2010
Melegendanya Derby Della Madonnina
Diposting oleh Uphank Milanisti di 4:32:00 PM
Label: Derby
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
SEARCH
HIT COUNTER
SKUAD AC MILAN 11/12
LABELS
Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani
0 komentar:
Posting Komentar