26 Januari 2010

Beckham, Rossoneri Terburuk di Derby

Milan - David Beckham sempat disanjung setelah tampil bagus dalam laga comeback-nya bersama AC Milan. Tapi saat kalah dalam derby kemarin, dia malah dianggap sebagai pemain paling buruk.

Menjalani Derby Della Madoninna di pekan 21 Seri A, Milan kembali dibuat tak berdaya. Setelah pada pertemuan pertama tumbang 0-4, dinihari kemarin mereka tersungkur 0-2.

Beckham dalam laga tersebut dapat kepercayaan sebagai starter, menggantikan Alexandre Pato menemani Marco Borriello dan Ronaldinho di lini depan. Keputusan Leonardo tersebut tak bisa disalahkan karena Becks tampil cukup meyakinkan di posisi tersebut pada tiga pertandingan sebelumnya, yang dimenangi Milan.

Sayangnya gelandang 34 tahun tersebut tak bisa mengulang apa yang dia pertunjukkan di laga-laga sebelumnya. Beckham malah dianggap sebagai pemain Milan terburuk dalam laga tersebut. Demikian menurut beberapa media papan atas di Italia.

Corriere Dello Sport, misalnya, memberi nilai 4,5 dari maksimal 10 buat Beckham dan menyebut mantan pemain Real Madrid itu sebagai anggota terburuk di skuad Milan.

"Dia memulainya dengan kaki yang salah. Dia bingung dan membuat bingung. Dia sulit terlihat di babak pertama dan makin sulit lagi di babak kedua. Fungsinya sedikit," tulis wartawan harian olahraga tersebut.

Kritikan tajam juga dikeluarkan oleh Gazzetta Dello Sport yang memberi Beckham nilai lima dari maksimal 10. "Dia lebih terlihat seperti patung lilin di museum. Umpan silang yang biasanya dia keluarkan sama sekali tak terlihat," sindir suratkabar tersebut.

Dalam pernyataannya usai pertandingan kemarin, Beckham berkomentar kalau Milan cuma kalah tidak beruntung. "Kami semua kecewa dengan kekalahan ini. Tapi ini bagian dari sepakbola," singkatnya saat itu. Demikian dikutip dari The Sun.

Selengkapnya..

25 Januari 2010

Lubang - Lubang Di Tubuh Milan

Makassar - Kekalahan 2-0 dari Inter Milan pada laga Derby (24/01) masih menyisakan sesak dikubu AC Milan. Bagaimana tidak, selain dendam untuk membalas kekalahan 4-0 dipertemuan pertama musim ini tak terbalas, Milan juga terpaksa merelakan Inter Milan menjauh dari kejaran mereka dengan selisih sembilan poin meskipun Milan masih menyimpan satu laga tunda. Padahal Jika Milan mampu meraup poin penuh, persaingan menuju scudetto niscaya makin panas.

Terlepas dari permainan kubu Inter yang mampu menekuk Milan yang sebelumnya begitu garang di tiga pertandingan terakhir, Milan sebaiknya mulai menyadari dan segera menambal lubang-lubang yang ada di tubuh tim mereka. Lihat saja, tanpa kehadiran nesta dilini belakang, pertahanan Milan terlihat sangat rapuh. Favalli yang diplot untuk mengisi posisi tersebut terlihat sangat kelabakan dan tak mampu menjadi tandem yang baik bagi Thiago Silva dilini belakang.

Demikian pula dengan posisi yang ditinggalkan oleh Alexandre Pato. Tanpa Pato disisi kanan Milan bagaikan macan tanpa taring. Memang, Beckham ditiga pertandingan terakhir terlihat mampu untuk menggantikan posisi Pato. Tapi untuk melawan tim sekelas Inter yang memiliki pertahanan yang rapat dan bek-bek yang tinggi, Milan harus memiliki seorang pemain disisi kanan yang mampu merusak pertahanan lawan. Insting perusak itulah yang tidak dimiliki oleh Beckham.

Akibatnya umpan-umpan jauh yang banyak dilepaskan oleh beckham tidak banyak berarti karena pertahanan Inter yang terlalu rapat. Hanya Ronaldinho saja yang kadang merusak pertahanan lawan dari sisi kiri.

Sepertinya kebijakan untuk tidak lagi belanja pemain dimusim ini perlu direvisi kembali oleh kubu Milan. milan sebaiknya segera mencari pemain yang sepadan buat melapisi jika Nesta absen. Untuk dilini depan, Edin Dzeko mungkin adalah jawaban terbaik bagi Milan jika Pato absen. Apalagi Dzeko sudah pernah menyatakan hanya ingin pindah klub ke Milan.

Milan sebaiknya tak hanya mengharap kepada Beckham. Karena selain faktor usia, status Beckham yang hanya sebagai pemain pinjamanpun harus jadi pertimbangan untuk segera mencari pelapis Pato dilini depan. So, tunggu apalagi Milan?

Selengkapnya..

Abate: Inter Lebih Baik, Tapi Milan Tak Menyerah

Milan - Bek sayap AC Milan, Ignazio Abate, mengaku kecewa pasca kekalahan timnya dari Inter Milan dengan skor 0-2 pada laga Derby Della MAdoninna, Senin (25/1) dini hari. Abate juga mengakui bahwa Inter memang lebih superior dari Rossoneri.

Meski demikian, pemain berusia 23 tahun itu menyatakan bahwa timnya belum menyerah untuk mengejar Inter Milan di posisi capolista sekaligus meraih scudetto musim ini.

"Tak diragukan lagi pertandingan ini sangat bagus dan melibatkan dua tim besar. Inter memang lebih superior untuk saat ini," ujar Abate seperti dilansir Goal.

"Harus diakui Inter memang pantas dapat pujian. Mereka membuktikan diri sebagai tim besar dan menunjukkan kemampuan terbaiknya," lanjut pemain yang mengawali karir junior bersama Milan itu.

Mengenai absennya bek sentral Milan, Alessandro Nesta, Abate mengatakan bahwa timnya tidak terlalu terpengaruh dengan absennya mantan bek Lazio itu, meski tidak membantah bahwa peran Nesta di lini belakang Milan sangat vital.

"Perannya di pertahanan kami sangat penting," tegas Abate mengenai peran Nesta di lini belakang Milan.

"Sekarang kami harus fokus untuk memenangi setiap pertandingan. Kami masih berpeluang meraih gelar juara. Tak ada lagi kompromi untuk saat ini," pungkasnya.

Selengkapnya..

Mengejar Inter, Mewaspadai Roma

Milan - Kekalahan yang diderita AC Milan dari Inter Milan tidak cuma membuat upaya mengejar scudetto jadi berat. Rossoneri bahkan harus mulai mewaspadai kuntitan AS Roma.

Dua gol Inter yang dilesakkan Diego Milito dan Goran Pandev menorehkan kekalahan buat Milan di Stadion Giuseppe Meazza, Senin (25/1/2010) dinihari WIB. Inilah kekalahan keempat Milan di musim ini.

Milan yang sebelum pertandingan ini membuntuti Inter dengan selisih enam poin harus rela melihat jarak itu melebar jadi sembilan poin, meski Rossoneri masih punya satu laga di tangan.

Sementara upaya mengejar Inter menjauh, Milan mendapati bahaya laten bernama Roma. Tim ibukota yang bangkit di bawah asuhan Claudio Ranieri itu 'tiba-tiba' saja sudah berada dua angka di belakang Milan.

Simak saja kiprah Roma sejak terakhir kali mengecap kekalahan pada akhir Oktober 2009. Dalam 11 laga berikutnya, Il Lupi tak pernah kalah, hanya tiga kali imbang dan delapan menang.

Kemenangan 2-1 di kandang Juventus hari Sabtu (23/1) lalu membuktikan bahwa Roma punya potensi untuk jadi kuda hitam di tengah persaingan duo kota Milan dalam perebutan scudetto.

Kabar baiknya buat Milan adalah perihal jadwal. Sampai akhir Februari nanti, lawan-lawan Milan relatif berada di bawah, sementara rival-rival Roma potensial menyulitkan.

Berturut-turut, Milan akan menghadapi Livorno (kandang), Bologna (tandang), Udinese (k), Bari (t), Fiorentina (t) dan Atalanta (k). Dari sekian lawan itu, praktis cuma Fiorentina yang berpotensi menyandung.

Sedangkan Roma menghadapi jadwal yang relatif berat. Francesco Totti cs bakal berjumpa Siena (k), Fiorentina (t), Palermo (k), Catania (k) dan Napoli (t). Fiorentina, Palermo dan Napoli sangat mungkin membuat Roma kesulitan.

Meski lebih di atas angin, Milan harus tetap mewaspadai kejaran Roma, sembari tetap berupaya mengejar Inter di puncak.

Selengkapnya..

Masih Banyak Waktu untuk Belajar, Leo

Milan - Leonardo banyak disanjung setelah memberi AC Milan performa bagus di tahun pertamanya. Tapi kalah dua kali atas Inter Milan adalah sebuah cela, meski dia tak juga harus menyerah karena masih sangat belia.

Leonardo adalah sebuah anomali di Milan. Menduduki kursi pelatih di awal musim ini, dia harus menanggung beban nama besar Carlo Ancelotti, yang sudah memberi klub tersebut dua gelar Liga Champions.

Ancaman pemecatan sempat membayangi pria yang baru kali ini menjabat pelatih tersebut. Dia sama sekali tak berdaya saat Milan dipermalukan tim-tim Eropa lain di ujicoba pra musim lalu.

Di awal musim, Diavolo Rosso juga masih angin-anginan. Puncak dari buruknya performa Milan, yang kemudian mencuatkan isu bakal dipecatnya Leonardo, adalah di pekan kedua Seri A, saat dihajar Inter dengan 4-0.

Tapi entah bagaimana, orang Brasil itu bisa membawa Rossoneri ke posisi yang seharusnya: bersaing di papan atas klasemen. Kemenangan demi kemenangan diraih Alessandro Nesta dkk, hingga sebelum pekan ke-21 ini Milan cuma berjarak tiga angka atas Inter.

Performa apik Milan tak cuma di kompetisi lokal. Leonardo tahu benar kalau Milan punya nama mentereng di pentas Eropa, tradisi mana berhasil dia lanjutkan dengan membawa klub tersebut lolos ke babak 16 besar setelah salah satunya meraih kemenangan 3-2 atas Real Madrid di Santiago Bernabeu.

Tapi lagi-lagi Jose Mourinho dan anak didiknya menjadi mimpi buruk buat Leonardo bersama AC Milan-nya. Setelah terlihat begitu perkasa menundukkan Genoa, Juventus dan Siena dengan skor-skor besar, dinihari tadi Diego Milito dan Goran Pandev masing-masing sekali menjebol gawang Dida, yang membuat laga berkesudahan 2-0 untuk tuan rumah.

Milanisti jelas puas dengan apa yang sudah diberikan pria Brasil berusia 40 tahun itu buat klub kesayangannya. Tapi kalah atas Inter menjadi semacam cela yang sulit diterima.

Apalagi secara agregat musim ini Milan kalah telak 0-6. Kondisi yang sudah lama tak dialami klub 'Merah-Hitam' tersebut atas seteru abadinya tersebut.

Tapi sebagaimana Leonardo bisa membawa Milan keluar dari "masa kegelapan" di awal musim lalu, Diavolo Rosso masih layak menggantungkan nasibnya dan berharap banyak pada pria yang di antaranya sempat memperkuat Paris St. Germain, Sao Paolo dan Flamengo itu.

Toh Leonardo juga sudah berhasil mengkreasikan skema permainannya sendiri yang terbukti cukup sukses. Dan yang sesuatu yang lebih penting lagi di Milan, dia sudah menciptakan hubungan spesial dengan pemain-pemainnya. Sebuah kultur yang membedakan Milan berbeda dengan klub-klub lainnya.

Leonardo masih sangat belia untuk ukuran pelatih sebuah tim sebesar Milan, mengingat dia juga belum punya pengalaman melatih. Kekalahan atas seteru abadi klubnya akan menjadi pijakan baru buatnya meraih sesuatu yang lebih baik lagi karena dia punya banyak waktu untuk belajar.

Bisa, Leo?

Selengkapnya..

Duka Ganda Bagi Milan

Milan - Banyak cerita menarik mengiringi laga Derby Della Madonina pada dini hari tadi, ada berita unik dan juga ada berita duka, kabar duka jelas menjadi milik AC Milan karena takluk dalam laga ini, namun yang semakin membuat Rossoneri berduka akibat meninggalnya salah satu suporter mereka dalam laga derby kemarin itu.

Salah satu suporter setia klub milik Silvio Berlusconi itu kemarin dilaporkan meninggal dunia akibat terkena serangan jantung, laporan menyebutkan penonton tersebut meninggal saat dirinya tengah menyaksikan laga Derby dini hari tadi.

Lelaki yang diperkirakan berusia 50 sampai 60 tahun tersebut tiba-tiba saja secara mendadak anfal dan tidak sadarkan diri jatuh tersungkur di lantai tribun stadion San Siro. Kemudian petugas medis Stadion langsung saja memberikan pertolongan kepada lelaki tersebut.

Sebuah usaha telah dilakukan sepenuh tenaga oleh pihak medis untuk menghidupkan kembali lelaki tersebut, tetapi tidak berhasil. Kemudian ia pun diangkut keluar dari stadion dan dilarikan ke rumah sakit, namun sesampainya di sana ia dipastikan oleh dokter telah kehilangan hidupnya.

Tentu saja berita ini semakin menambah duka lara yang dirasakan kubu Rossoneri sudah kalah mereka juga harus kehilangan salah satu tifosi setianya, benar-benar malam kelabu bagi AC Milan.

Selengkapnya..

Selebrasi Provokasi Materassi

Milan - Derby Milano telah berakhir. Kejayaan menjadi milik Internazionale Milano, keluar sebagai penguasa kota Milan membuat Inter bisa jumawa dan merayakannya, salah satu yang memiliki cara unik nan provokatif adalah defender Inter, Marco Materrazi.

Selebrasi yang dilakukan Matrix (sapaan akrab Materazzi) bisa disebut lucu bagi sebagian orang namun juga bisa bermakna berlebihan dan bisa saja mengancam keselamatannya dari para Milanisti.

Bagaimana tidak! Usai laga berakhir dirinya langsung merayakan kemenangan Inter dengan memakai sebuah topeng karet berwajahkan Silvio Berlusconi, perdana menteri dari negara Italia sekaligus orang nomor satu di pihak lawan yang baru saja Inter kalahkan, sambil berloncat-loncat di dalam lapangan.

Meski dirinya tidak ikut turun bermain dalam laga Derby Della Madonina tersebut namun dirinya cukup antusias menyambut hasil yang berhasil rekan-rekannya dapatkan.

Selebrasinya tersebut pun segera mengundang tawa bagi para pendukung Inter yang ada di stadion salah satu rekannya yang paling senang dengan cara itu adalah Muntari, ia pun segera memeluk Materazzi di dalam lapangan.

Sementara itu Presiden Rossoneri sendiri, Silvio Berlusconi belum memberikan reaksi dari peristiwa itu, namun jika melihat sikapnya yang kerap blak-blakan dan meledak-ledak besar kemungkinan cepat atau lambat ia akan melakukan serangan balasan.

Selengkapnya..

'Milan Terlalu Lamban'

Milan - Pelatih AC Milan Leonardo mengakui jika timnya terlalu lamban saat meladeni determinasi Inter Milan di Derby della Madonnina. Hasilnya Milan harus takluk 0-2 dari rival sekotanya itu.

Namun Leonardo mengaku masih tetap yakin dengan timnya meski kini Rossoneri tertinggal sembilan poin dari Nerazzurri. Pelatih asal Brasil ini juga tak yakin jika laga ini akan menjadi penentu scudetto.

"Awal pertandingan sangat positif buat Inter yang mampu menciptakan beberapa peluang berbahaya. Dengan dikeluarkannya (Wesley) Sneijder) semuanya menjadi berubah. Tapi sayang kami tidak cukup untuk memanfaatkan," ujar Leonardo seperti dilansir Yahoosport.

"Yang jelas, Nerazzurri sangat bagus khususnya di awal dimana mereka mampu menguasi kami dan terus menyerang. Kami tidak mampu menjaga bola dan ketika kami menguasai bola tempo menjadi lamban," bebernya.

"Kami mencoba memanfaatkan setiap ruang kosong tapi mereka tidak memberikan kesempatan," tambahnya.

Pada pertandingan itu, AC Milan memang unggul pemain setelah Sneijder diusir wasit saat pertandingan baru berjalan 26 menit. Bahkan Inter harus bermain dengan sembilan orang setelah Lucio mengoleksi dua kartu kuning.

Selengkapnya..

Beckham : Kami Hanya Kurang Beruntung

Milan - AC Milan mungkin memang kalah jika melihat hasil dari Derby Milano dini hari tadi, mereka terjungkal dari rival satu kota mereka tersebut dengan skor 2-0. Namun David Beckham masih yakin Rossoneri masih memiliki harapan untuk bisa memenangkan Scudetto musim ini.

Sebuah go dari Diego Milito, dan sebuah gol tendangan bebas kaki kiri Goran Pandev mampu mengantarkan La Beneamata membungkus kemenangan untuk Inter atas Milan.

"Kami sangat kecewa dengan hasil ini, " kata mantan kapten timnas Inggris tersebut kepada situs resmi ACMilan.com, "Namun ini semua adalah bagian dari sebuah permainan sepak bola,"

"Ini semua sebenarnya bukanlah sebuah masalah yang berarti, kami hanya kurang beruntung, dan itu bisa saja terjadi,"

"Tidak ada yang benar-benar menghilang, karena masih ada banyak pertandingan hingga akhir musim. Kita masih bisa mengejar ketinggalan dan memenangkan Scudetto," tutup Beckham dengan nada penuh optimis.

Selengkapnya..

Inter Milan Vs AC Milan 2-0

Milan - Inter Milan berhasil unggul 2-0 atas pesaing terdekatnya AC Milan dalam laga derby della madonnina. Dua gol inter tersebut diciptakan oleh Diego Milito dan Goran Pandev.

Dengan tambahan tiga poin di Derby della Madonnina ini, Inter kini semakin kokoh di puncak klasemen Serie A. Tim besutan Jose Mourinho ini total mengoleksi 49 poin dari 21 laga. Inter unggul sembilan poin dari Milan yang baru melakoni 20 laga.

Bertindak sebagai tuan rumah, Inter mengancam pertahanan Milan sejak menit awal di antaranya ketika tendangan Wesley Sneijder membentur sisi luar mistar gawang Dida di menit kedua. Dida kembali harus berjibaku menahan tendangan Sneijder di menit ke-8.

Namun gawang Milan harus kebobolan juga di menit 10 ketika Ignazio Abate memberikan umpan yang tak sempurna kepada Dida, bola mampu dicuri Diego Milito yang dengan sekali kontrol kemudian melepaskan bola ke sudut jauh gawang Dida.

Unggul satu gol, Inter kemudian lebih bernafsu menyerang. Namun mereka harus kehilangan seorang pemain setelah Wesley Sneijder diusir wasit di menit 26 karena dianggap menghina wasit Gianluca Rocchi.

Arah pertandingan kemudian berubah setelah diusirnya Sneijder, Milan keluar dari tekanan dan mulai membahayakan pertahanan Inter. Ronaldinho memimpin serangan Rossoneri didukung oleh David Beckham dan juga Marco Borriello di lini depan.

Terlalu asyik menyerang meninggalkan lubang di pertahanan Milan yang dimanfaatkan dengan baik oleh Inter. Goran Pandev mencetak gol kedua Nerazzurri lewat tendangan bebas kaki kirinya.

Tak punya pilihan lain, Milan keluar menyerang dengan kekuatan penuh sementara Inter berusaha keras bertahan.

Nerazzurri harus kehilangan seorang pemain lagi setelah di menit-90 Lucio diusir wasit usai menerima kartu kuning kedua akibat menyentuh bola di kotak terlarang. Hadiah penalti yang diterima Milan tak bisa dimanfaatkan dengan baik oleh Ronaldinho, hingga menutup laga untuk kemenangan Inter.

Hasil ini membuat posisi Inter tak terkejar di puncak klasemen Serie A. menjauh sembilan poin dari AC Milan di peringkat kedua meski Milan masih memiliki satu partai tunda melawan Fiorentina.

Susunan Pemain

Inter: Julio César, Walter Samuel, Ferreira Lucio, Esteban Cambiasso, Davide Santon, Maicon, Wesley Sneijde, Sulley Muntari, Javier Zanetti, Alberto Diego Milito (Balotelli, 81), Goran Pandev (Thiago Motta, 66)

Milan: Dida, Giuseppe Favalli, Thiaguinho, Luca Antonini (Marek Jankulovski, 77'), Ignazio Abate, Andrea Pirlo, Massimo Ambrosini (Klaas-Jan Huntelaar), Ivan Gennaro Gattuso (Clarence Seedorf, 45), Ronaldinho, Marco Borriello, David Beckham

Selengkapnya..

SEARCH

TRANSLATOR

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

HIT COUNTER






VISITOR



free counters



SKUAD AC MILAN 11/12


LABELS

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

JADWAL DAN HASIL


MY YAHOO!

CHAT WITH ME

MY LINK

Milanisti sejati



TEXT LINK SAHABAT

BANNER LINK SAHABAT

ARCHIVE BLOG

Template by - Abdul Munir - 2008 - layout4all